Foto : Apel Batu di Kab.Batu Jawa Timur.
Agronews.id, Kota Batu, Jatim - 30/10/2024 Kementerian Pertanian melalui Direktorat Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH) akan memperbaiki kualitas sistem pengelolaan dan pemasasaran Apel Batu di Kab.Batu Jawa Timur. Dalam pertemuannya dengan petani apel, pihak Kementan sangat optimis jika produksi apel Batu ini akan meningkat jika tataniaga pasarnya bagus.
Sebagai perwakilan Kementan, Ketua Kelompok Subtansi Pemasaran Hortikultura (Kapoksi) Dina M Susilawati tak menampik, jika suplai apel dipasaran memang sebahagian besarnya berasal dari luar (Import.red). Namun Doktor Ilmu Pertanian IPB itu yakin jika ke depan apel Indonesia akan bisa berkompetisi dengan produk luar.
"Saya yakin, ke depan Apel Batu Jenis Manalagi dan Ana ini akan bisa berdaya saing dengan pengawalan dalam aspek budidaya dan pascapanen. Sentuhan praktik budidaya yang baik sesuai GAP tentunya menjadi hal penting dan perlu diimplementasikan oleh petani apel, agar mampu menembus pasar yg ke depannya menuntut produk yg lebih berkualitas dan aman konsumsi tentunya", ucapnya.
Sebagaimana diketahui bahwa Apel Batu yg diproduksi di wilayah Batu ini, ke depannya berhadapan dengan dampak perubahan iklim yang mempengaruhi kondisi lahan, mengingat tanaman apel di kebun apel ini sudah dibudidayakan dengan usia produksi yang lama, maka perlu peremajaan pohon apel dan pengawalan lebih lagi ke petani, sehingga godaan untuk alih komoditas bisa diatasi.
Secara umum, masalah produksi apel di Kota Batu memang disebabkan oleh ketidakstabilan cuaca, perubahan iklim, serangan hama penyakit (OPT semakin bervariasi jenis dan variannya), kualitas bibit, harga pasar yang fluktuatif, keterbatasan akses pasar, dan persaingan dengan apel impor.
Dihadapan pewarta, Kepala Bidang Pertanian Kota Batu, Puspa Permanasari juga mengakui jika Apel Batu ini sejatinya banyak peminat, sebab menjadi trend konsumsi masyarakat sebagai obat herbal.
"Nah apel batu ini menarik mas, karena masyarakat itu beli bukan hanya sekedar kebutuhan konsumsi. Tapi untuk kebutuhan obat-obatan, sebab masyarakat meyakini jika apel batu ini memiliki kandungan air, karoten dan zat asam yang bisa menyembuhkan banyak penyakit seperti asam urat dan menurunkan kolesterol serta meminimalisir resiko hipertensi, terbukti saat kami pameran di berbagai wilayah indonesia banyak pengunjung stand kami yg mencari cuka apel dan apel roombeuty dg rasa yg cenderung asam segar utk dibuat mix juice dengan wortel. Dan itu alhamdulillah terbukti di tengah masarakat kita", terang Puspa.
Apel kota Batu mempunyai 3 (tiga) varian apel yg terkenal yakni Apel manalagi, apel anna dan apel roombeauty. Dulu jenis wangli masih banyak kita temui, dengan warna hijau lebih gelap daripada warna apel manalagi saat ini, dengan rasa jauh lebih manis dan crunchi atau kerenyahan alami yg tidak tertandingi, namun saat ini apel wangli ini sangat langka dan kalaupun ada hanya dikonsumsi sendiri oleh petani dna keluarganya sebagai penawar rasa rindu akan keunikan rasa apel wangli. Yang lebih membanggakan kami adalah khasiat dr cuka apel ini di viralkan bukan ole oleh Kota Batu tetapi masyarakat luar batu yg merasakan khasiat langsung cuka apel khas kota batu.
Berbagai upaya untuk meningkatkan produksi apel dalam negeri telah dilakukan oleh Kementan. Hal tersebut menunjukkan kegigihan pemerintah untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan produksi hortikultultura yang lebih baik. Hal tersebut disambut baik oleh petani apel di Kota Jawa Timur.
Angga, selaku Duta Milenial Petani divisi Komoditas Apel, menyampaikan bahwa saat ini apel batu ini dipasarkan ke pasar di Jawa Tengah, Bali dan beberapa supermarket seperti Superindo dan Toko Buah. Tentunya angga menilai jika kebutuhan apel ini masih sangat tinggi dipasaran.
"Betul mas, memang saat ini permintaan apel itu banyak, saat ini kami yang suplai ke Jateng, Bali dan toko-toko buah. Jadi kami sangat berterimakasih jika Pemerintah hadir untuk mengedukasi dan mengawal kami untuk kesuksesan petani apel di Kota Batu ini, karena kami petani sangat membutuhkan bantuan dari Kementan ", pungkasnya.
Untuk meningkatkan produksi apel Batu, Kementan akan terus merangkul dan mengedukasi petani milenial, dalam berbudidaya apel yang sehat dan menguntungkan. Ditempat terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura Kementan, Hotman Fajar Simanjuntak menekankan bahwa dalam menembus pasar baik domestik dan ekspor, mutu produk harus diperhatikan.
"Jadi perlu kami tekankan bahwa peningkatan mutu bisa diawali mulai dari persiapan lahan sampai siap di tangan konsumen". Tutup Direktur PPHH.
© 2021 AgroNews.id. All Rights Reserved.